Mungkin bagi kalian yang sebelumnya pernah hobi membuat aquascape,pasti tidak asing dengan nama 'senggani' ini. Ya,material akar dari pohon inilah yang sering dijadikan sebagai objek pohon dalam pembuatan aquascape.
Senggani adalah jenis tanaman perdu tegak setinggi 0,5m - 4m yang bercabang banyak dan dapat tumbuh pada tempat-tempat yang mendapat cukup sinar matahari seperti di lereng gunung, semak, lapangan yang tidak terlalu gersang, atau ditanam di daerah objek wisata sebagai tanaman hias pada ketinggian sampai 1.650 di atas permukaan laut.
Daunnya tunggal, bertangkai, letaknya berhadapan bersilang dan berbentuk bulat telur dengan ujung lancip, permukaannya berambut pendek yang jarang dan kaku sehingga teraba kasar, serta memiliki tiga tulang daun yang melengkung.Bunganya keluar di ujung cabang, berupa malai rata dengan jumlah bunga tiap malai 4-18 yang berwarna ungu kemerahan.
Senggani yang juga dikenal sebagai senduduk dan cengkodok (Melayu, dan khusus daerah Kalimantan Barat yaitu cengkodok), harendong Sunda, kluruk (Jawa), kemanden (Madura), ndusuk (Bahasa Manggarai, Flores), kedebik (Bahasa Bangka) ini habitatnya sering kita jumpai di kawasan pegunungan.
Pohonnya sangat berbeda dengan pohon jenis lain karena warna daunnya agak mencolok,ditambah bunganya yang berwarna ungu,sekilas mirip dengan Bunga Azalea.
Senggani adalah jenis tanaman perdu tegak setinggi 0,5m - 4m yang bercabang banyak dan dapat tumbuh pada tempat-tempat yang mendapat cukup sinar matahari seperti di lereng gunung, semak, lapangan yang tidak terlalu gersang, atau ditanam di daerah objek wisata sebagai tanaman hias pada ketinggian sampai 1.650 di atas permukaan laut.
Daunnya tunggal, bertangkai, letaknya berhadapan bersilang dan berbentuk bulat telur dengan ujung lancip, permukaannya berambut pendek yang jarang dan kaku sehingga teraba kasar, serta memiliki tiga tulang daun yang melengkung.Bunganya keluar di ujung cabang, berupa malai rata dengan jumlah bunga tiap malai 4-18 yang berwarna ungu kemerahan.
Senggani yang juga dikenal sebagai senduduk dan cengkodok (Melayu, dan khusus daerah Kalimantan Barat yaitu cengkodok), harendong Sunda, kluruk (Jawa), kemanden (Madura), ndusuk (Bahasa Manggarai, Flores), kedebik (Bahasa Bangka) ini habitatnya sering kita jumpai di kawasan pegunungan.
Pohonnya sangat berbeda dengan pohon jenis lain karena warna daunnya agak mencolok,ditambah bunganya yang berwarna ungu,sekilas mirip dengan Bunga Azalea.