Kawista (Limonia acidissima syn. Feronia limonia) adalah nama pohon buah yang masih sekerabat dekat dengan pohon maja dan masih termasuk dalam suku jeruk-jerukan (Rutaceae). Pohon kawista merupakan salah satu jenis pohon buah yang juga bisa dibuat bonsai.Sekarang ini sudah banyak yang membudidayakan pohon ini karena pengaruh dari seni bonsai yang melibatkan pohon kawista sebagai material bonsai.
Pohon Kawista relatif tahan kondisi buruk (kering atau tanah salin) dan tahan terhadap penyakit. Pohon ini berasal dari India selatan hingga ke Asia Tenggara terutama Jawa dan Nusa Tenggara.Di Aceh, buah ini dikenal dengan nama buah batok, dan dimanfaatkan sebagai bahan campuran bumbu rujak Aceh dan sirup.
Di Kabupaten Rembang, buah kawista diolah menjadi sirup yang dikenal dengan nama setempat sebagai sirup kawis. Kawis adalah nama buah ini dalam bahasa Jawa. Orang Bima dan Dompu di NTB menyebutnya kawi dan merupakan salah satu bahan pelengkap rujak khas suku Mbojo (Bima).
Habitat asli pohon ini menyukai daerah kering. Batangnya relatif kecil dan bisa mencapai tinggi hingga 12 meter dengan cabang dan ranting yang ramping, serta memiliki kebiasaan meluruhkan daunnya. Cabang pohon Kawista biasanya ditumbuhi duri yang tajam. Daunnya majemuk berukuran panjang hingga 12 centimeter, dan anak daunnya berhadapan, dua sampai tiga pasang.Pohon Kawista tumbuh di daerah tropis dengan kondisi tanah yang kering. Tumbuhan penghasil buah ini merupakan tanaman dataran rendah yang mampu tumbuh hingga pada ketinggian 400 mdpl.
Pembudidayaan kawista dapat dilakukan dengan stek akar dan dari biji,perbanyakan dengan cangkok banyak yang bilang tidak bisa karena batang yang dikelupas pulih kembali.Adapun cara untuk menumbuhkan kawista dari biji juga dilakukan diruang terbuka dan memakan waktu agak lama untuk bisa berkecambah,jadi harus sabar karena ada yang sampai 2bln baru tumbuh. Untuk foto Bonsai Kawista dapat kalian lihat di Bonsai Kawista Terbaik.
Pohon Kawista relatif tahan kondisi buruk (kering atau tanah salin) dan tahan terhadap penyakit. Pohon ini berasal dari India selatan hingga ke Asia Tenggara terutama Jawa dan Nusa Tenggara.Di Aceh, buah ini dikenal dengan nama buah batok, dan dimanfaatkan sebagai bahan campuran bumbu rujak Aceh dan sirup.
Di Kabupaten Rembang, buah kawista diolah menjadi sirup yang dikenal dengan nama setempat sebagai sirup kawis. Kawis adalah nama buah ini dalam bahasa Jawa. Orang Bima dan Dompu di NTB menyebutnya kawi dan merupakan salah satu bahan pelengkap rujak khas suku Mbojo (Bima).
Habitat asli pohon ini menyukai daerah kering. Batangnya relatif kecil dan bisa mencapai tinggi hingga 12 meter dengan cabang dan ranting yang ramping, serta memiliki kebiasaan meluruhkan daunnya. Cabang pohon Kawista biasanya ditumbuhi duri yang tajam. Daunnya majemuk berukuran panjang hingga 12 centimeter, dan anak daunnya berhadapan, dua sampai tiga pasang.Pohon Kawista tumbuh di daerah tropis dengan kondisi tanah yang kering. Tumbuhan penghasil buah ini merupakan tanaman dataran rendah yang mampu tumbuh hingga pada ketinggian 400 mdpl.
Pembudidayaan kawista dapat dilakukan dengan stek akar dan dari biji,perbanyakan dengan cangkok banyak yang bilang tidak bisa karena batang yang dikelupas pulih kembali.Adapun cara untuk menumbuhkan kawista dari biji juga dilakukan diruang terbuka dan memakan waktu agak lama untuk bisa berkecambah,jadi harus sabar karena ada yang sampai 2bln baru tumbuh. Untuk foto Bonsai Kawista dapat kalian lihat di Bonsai Kawista Terbaik.