Bonsai Pohon waru,umumnya tanaman ini dikenal sebagai pohon peneduh tepi jalan atau tepi sungai dan pematang serta pantai. Walaupun tajuknya tidak terlalu rimbun, waru disukai karena akarnya tidak dalam sehingga tidak merusak jalan dan bangunan di sekitarnya. Waru dapat diperbanyak dengan distek. Namun, aslinya tumbuhan ini diperbanyak dengan biji. Memakai stek untuk perkembanganbiakan waru agak sulit, karena tunas akan mudah sekali terpotong.
Terdapat beberapa jenis pohon waru yang tumbuh liar di berbagai tempat di negara kita,diantaranya adalah sebagai berikut.
Semoga bermanfaat dan selamat berkarya.
Terdapat beberapa jenis pohon waru yang tumbuh liar di berbagai tempat di negara kita,diantaranya adalah sebagai berikut.
- Hibiscus similis Bl. (waru gunung atau waru gombong) memiliki bentuk pohon, daun, bunga dan buah yang serupa dengan Hibiscus tiliaceus, dengan hanya sedikit perbedaan. Di antaranya, dengan kelenjar tulang daun yang lebih jauh dari pangkal; tangkai bunga yang sedikit lebih pendek; daun kelopak yang hanya melekat setengah jalan; dan biji yang berambut kasar.
- Hibiscus macrophyllus Roxb. (tisuk atau waru lanang) memiliki bentuk pohon yang kurus tinggi, terutama ketika muda; berdaun jauh lebih lebar; dengan daun penumpu yang panjang
- Thespesia populnea Soland. juga disebut waru laut atau waru lot; memiliki daun seperti kulit yang tidak berbulu, melainkan bersisik coklat rapat, tampak jelas pada daun yang muda. Bunga serupa dengan bunga waru, namun tangkai putiknya tidak berbagi di ujungnya..
- Hibiscus mutabilis L. disebut juga waru landak. Berukuran daun lebih kecil, 5-8 cm. Bunganya keluar dari ketiak daun dan berkumpul di ujung tangkai. Pada pagi hari, bunganya putih dan berbentuk dadu, dan di sore hari layu menjadi merah. Lendir daun digunakan untuk melunakkan bisul yang keras.
Bonsai Waru Large
Bonsai Waru koleksi Om Ryo
Bonsai waru nempel di batu
Semoga bermanfaat dan selamat berkarya.