Pohon Cucur Atap atau Ujung atap (Baeckea frutescens) adalah salah satu jenis tanaman yang bagus untuk dijadikan Bonsai,tanaman ini juga merupakan jenis tanaman obat Indonesia. Kayunya dipakai untuk membuat pagar dan serbuk untuk obat gosok pada perut yang sakit.
Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan berbagai nama dalam bahasa lokal masing-masing daerah seperti aron (Aceh), si-gamei-gamei (Minangkabau),ujung atap (Kalimantan dan Sumatera), game-game (Batak), sawajane dan sawajale (Sulawesi), wile-wile (Baliem),jung-jung atap, sesapu atap, sesapu, dan tutur atap (Bangka dan Belitung).
Cucur atap termasuk jenis tanaman Semak dengan tinggi 6 m dan dengan diameter 11 cm.Daunnya harum bentuknya seperti jarum/memita, tegak, berukuran 5,5-11,5 mm × 0,4-0,8 mm. Panjang gagang daun 0,5-0,6 mm. dan tunggal. Daunnya saling berhadapan, menggerombol pada setiap ruas. Panjang gagang daun 0,5-0,6 mm. Kayu ujung atap berwarna merah tua, dan keras rupanya.Pepagan dan percabangan berwarna abu-abu. Bunganya berukuran 3 mm, berwarna putih-merah muda, termasuk bunga tunggal, dan tumbuh di ujung percabangan.
Ujung atap tersebar dari Tiongkok Selatan hingga ke Guinea Baru dan Australia.Di Kalimantan, ujung atap ditemui di Serawak, Sabah, Kalimantan Timur, Selatan, dan Tengah.Di Kalimantan Barat, ujung atap ditemui di Cagar Alam Muara Kendawangan, dan padang alang-alang hingga 1000 mdpl. Kalau di Sumatera, ia didapati di Sumatera Utara hingga ke Palembang (biasanya di rawa-rawa) Bangka Belitung, dan Kepulauan Anambas. Di Sulawesi hanya ditemukan di Sulawesi Tengah, Tenggara, dan Selatan. Ujung atap di Maluku hanya ditemui di Kep. Taliabu. Di Irian Jaya, hanya ditemui di Pulau Trangan.
Pohon ini sangat populer di kalangan pebonsai Malaysia. Memiliki karakter dan terkesan tua dan juga sangat unik. Untuk melihat contoh bonsai Cucur Atap atau Ujung Atap ini bisa menuju di artikel tentang Gambar Bonsai Cucur Atap.
Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan berbagai nama dalam bahasa lokal masing-masing daerah seperti aron (Aceh), si-gamei-gamei (Minangkabau),ujung atap (Kalimantan dan Sumatera), game-game (Batak), sawajane dan sawajale (Sulawesi), wile-wile (Baliem),jung-jung atap, sesapu atap, sesapu, dan tutur atap (Bangka dan Belitung).
Cucur atap termasuk jenis tanaman Semak dengan tinggi 6 m dan dengan diameter 11 cm.Daunnya harum bentuknya seperti jarum/memita, tegak, berukuran 5,5-11,5 mm × 0,4-0,8 mm. Panjang gagang daun 0,5-0,6 mm. dan tunggal. Daunnya saling berhadapan, menggerombol pada setiap ruas. Panjang gagang daun 0,5-0,6 mm. Kayu ujung atap berwarna merah tua, dan keras rupanya.Pepagan dan percabangan berwarna abu-abu. Bunganya berukuran 3 mm, berwarna putih-merah muda, termasuk bunga tunggal, dan tumbuh di ujung percabangan.
Ujung atap tersebar dari Tiongkok Selatan hingga ke Guinea Baru dan Australia.Di Kalimantan, ujung atap ditemui di Serawak, Sabah, Kalimantan Timur, Selatan, dan Tengah.Di Kalimantan Barat, ujung atap ditemui di Cagar Alam Muara Kendawangan, dan padang alang-alang hingga 1000 mdpl. Kalau di Sumatera, ia didapati di Sumatera Utara hingga ke Palembang (biasanya di rawa-rawa) Bangka Belitung, dan Kepulauan Anambas. Di Sulawesi hanya ditemukan di Sulawesi Tengah, Tenggara, dan Selatan. Ujung atap di Maluku hanya ditemui di Kep. Taliabu. Di Irian Jaya, hanya ditemui di Pulau Trangan.
Pohon ini sangat populer di kalangan pebonsai Malaysia. Memiliki karakter dan terkesan tua dan juga sangat unik. Untuk melihat contoh bonsai Cucur Atap atau Ujung Atap ini bisa menuju di artikel tentang Gambar Bonsai Cucur Atap.