Dewandaru atau Lolita Cherry (Eugenia Uniflora) adalah tanaman perdu yang dapat menghasilkan buah-buahan kecil berwarna merah tua jika sudah masak. Berdasarkan terminologi jawa dapat diartikan sebagai kayu ‘Pembawa Wahyu Dewa’ sebutan lain adalah Surinam Cherry (bahasa Inggris), Pitanga (Brazil), Brazilian Cherry, dan Cayenne Cherry.tersebar di daerah Amerika Selatan seperti Suriname, Brazil, Argentina, Urugay, dan Paraguay.
Di Indonesia, tumbuhan ini dapat ditemukan di beberapa tempat di pulau Jawa, Sumatera, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Salah satu daerah yang dikenal sebagai habitat dewandaru adalah kepulauan Karimunjawa. Kayu dewandaru sangat kental nuansa magisnya. Konon tanaman ini dulunya berasal dari wilayah tropis di pantai timur Amerika Selatan, mulai dari Suriname sampai Brazil bagian selatan.
Selain dipanggil dengan nama dewandaru,di Indonesia juga sering disebut dengan nama asam selong dan cerme belanda.Pohon berkayu ini bisa tumbuh sampai 5 meter tingginya, berdaun tunggal berwarna hijau dan berbentuk meruncing di bagian ujungnya. Kelopak bunga berwarna putih bersih dengan garis tengah petal kurang lebih 1,5 cm. Buah muda berwarna hijau, kemudian berangsur angsur berubah menjadi kuning muda, berubah lagi menjadi orange, dan ketika telah benar-benar matang warna buah menjadi merah tua.
Buah dewandaru selain mengandung air juga mengandung protein, karbohidrat, dan vitamin C. Kulit kayunya mengandung tanin. Sedangkan daunnya banyak mengandung minyak atsiri, saponin, flavonoid. Dengan berbagai kandungan yang dipunyainya, dewandaru (Eugenia uniflora) dapat dimanfaatkan sebagai peningkat kualitas astringent, mengurangi tekanan darah tinggi, penurun kolestrol, penurun metabolisme lipid, dan antioksidan.
Sering ditanam sebagai tanaman untuk penghias halaman rumah,baik dalam kondisi di tanah maupun di tanam dalam pot dan juga bisa dijadikan sebagai tanaman Bonsai.Untuk pengembang biakan tanaman inii umumnya adalah melalui Biji dan stek Akar.
Di Indonesia, tumbuhan ini dapat ditemukan di beberapa tempat di pulau Jawa, Sumatera, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Salah satu daerah yang dikenal sebagai habitat dewandaru adalah kepulauan Karimunjawa. Kayu dewandaru sangat kental nuansa magisnya. Konon tanaman ini dulunya berasal dari wilayah tropis di pantai timur Amerika Selatan, mulai dari Suriname sampai Brazil bagian selatan.
credited by @RizQi Florist
Selain dipanggil dengan nama dewandaru,di Indonesia juga sering disebut dengan nama asam selong dan cerme belanda.Pohon berkayu ini bisa tumbuh sampai 5 meter tingginya, berdaun tunggal berwarna hijau dan berbentuk meruncing di bagian ujungnya. Kelopak bunga berwarna putih bersih dengan garis tengah petal kurang lebih 1,5 cm. Buah muda berwarna hijau, kemudian berangsur angsur berubah menjadi kuning muda, berubah lagi menjadi orange, dan ketika telah benar-benar matang warna buah menjadi merah tua.
Buah dewandaru selain mengandung air juga mengandung protein, karbohidrat, dan vitamin C. Kulit kayunya mengandung tanin. Sedangkan daunnya banyak mengandung minyak atsiri, saponin, flavonoid. Dengan berbagai kandungan yang dipunyainya, dewandaru (Eugenia uniflora) dapat dimanfaatkan sebagai peningkat kualitas astringent, mengurangi tekanan darah tinggi, penurun kolestrol, penurun metabolisme lipid, dan antioksidan.
Sering ditanam sebagai tanaman untuk penghias halaman rumah,baik dalam kondisi di tanah maupun di tanam dalam pot dan juga bisa dijadikan sebagai tanaman Bonsai.Untuk pengembang biakan tanaman inii umumnya adalah melalui Biji dan stek Akar.