Bonsai gaya tertiup angin atau wind swept yang disebut juga dengan fukinagashi adalah sebuah gaya yang di adopsi dari sosok pepohonan ditepian pantai yang dahan dan rantingnya mengarah pada satu sisi lantaran terpapar angin. Karakter itu yang
kemudian dijabarkan oleh para pebonsai untuk diaplikasikan pada bonsai.
Penampilan gaya itu terlihat dengan batang miring, nyaris jatuh menyentuh tanah. Bonsai gaya tertiup angin memang tampil mempesona dan bermakna semangat juang dan serta keinginan untuk maju.
Tidak semua jenis pohon dapat dibuat bonsai gaya tertiup angin. Syarat utama pohon adalah berbatang dan berakar lentur, tidak berbatang besar, serta berdaun kecil seperti karakter asli pohon tertiup angin di alam. Jenis pohon yang dipakai umumnya berhabitat pantai seperti cemara buaya Juniperus horisontalis, cemara duri Juniperus rigida, cemara udang Casuarina equisetifolia, dan Santigi (Pemphis acidula).
Bonsai gaya tertiup angin dapat diperoleh dengan training pengawatan batang cabang dan ranting sejak dini. Pengawatan bertujuan untuk membentuk batang, cabang, dan ranting agar tumbuh sesuai arah yang diinginkan. Lilitan kawat di pangkal bawah batang dikaitkan dengan lubang pot agar tanaman tumbuh kokoh.
Biarkan dahan tumbuh di sisi kiri maupun kanan. Jika ingin menciptakan kesan tertiup angin ke arah kiri, maka dahan dan ranting yang tumbuh di sisi kanan juga harus dibelokkan ke sisi kiri. Begitu pun sebaliknya. Dalam proses pengawatan, perlu cermat supaya kambium pohon tidak rusak. Pengawatan tidak boleh ketat, sebab akan melukai kulit batang. Pun tidak terlalu longgar karena memberikan hasil jelek. Setidaknya perlu waktu 5-6 tahun untuk membentuk bonsai gaya tertiup angin.
Tingkat derajat kemiringan batang bergantung kepada pebonsai, sepanjang tetap menimbulkan keindahan. Yang perlu diingat, hindari pertumbuhan pohon yang tegak lurus atau sejajar dengan pot karena secara estetika akan mengurangi keindahan. Sebab batangnya miring, penempatan bonsai gaya tertiup angin di pot harus tepat. Agar terlihat seimbang, penanaman sebaiknya di sebelah kanan dari garis tengah pot, bila batangnya condong ke kiri. Sebaliknya, jika batang dan cabangnya condong ke kanan, maka penanamannya di sebelah kiri seperti dilansir dari situs bebeja.com.
Jika kalian ingin membuat sebuah karya bonsai seperti yang dijelaskan di atas,berikut kami berikan beberapa refferensi atau gambar untuk berimaginasi dalam membuat karya bonsai dengan gaya tersapu angin atau wind swept.
Semoga bermanfaat dan selamat berkarya.
Penampilan gaya itu terlihat dengan batang miring, nyaris jatuh menyentuh tanah. Bonsai gaya tertiup angin memang tampil mempesona dan bermakna semangat juang dan serta keinginan untuk maju.
Tidak semua jenis pohon dapat dibuat bonsai gaya tertiup angin. Syarat utama pohon adalah berbatang dan berakar lentur, tidak berbatang besar, serta berdaun kecil seperti karakter asli pohon tertiup angin di alam. Jenis pohon yang dipakai umumnya berhabitat pantai seperti cemara buaya Juniperus horisontalis, cemara duri Juniperus rigida, cemara udang Casuarina equisetifolia, dan Santigi (Pemphis acidula).
Bonsai gaya tertiup angin dapat diperoleh dengan training pengawatan batang cabang dan ranting sejak dini. Pengawatan bertujuan untuk membentuk batang, cabang, dan ranting agar tumbuh sesuai arah yang diinginkan. Lilitan kawat di pangkal bawah batang dikaitkan dengan lubang pot agar tanaman tumbuh kokoh.
Biarkan dahan tumbuh di sisi kiri maupun kanan. Jika ingin menciptakan kesan tertiup angin ke arah kiri, maka dahan dan ranting yang tumbuh di sisi kanan juga harus dibelokkan ke sisi kiri. Begitu pun sebaliknya. Dalam proses pengawatan, perlu cermat supaya kambium pohon tidak rusak. Pengawatan tidak boleh ketat, sebab akan melukai kulit batang. Pun tidak terlalu longgar karena memberikan hasil jelek. Setidaknya perlu waktu 5-6 tahun untuk membentuk bonsai gaya tertiup angin.
Tingkat derajat kemiringan batang bergantung kepada pebonsai, sepanjang tetap menimbulkan keindahan. Yang perlu diingat, hindari pertumbuhan pohon yang tegak lurus atau sejajar dengan pot karena secara estetika akan mengurangi keindahan. Sebab batangnya miring, penempatan bonsai gaya tertiup angin di pot harus tepat. Agar terlihat seimbang, penanaman sebaiknya di sebelah kanan dari garis tengah pot, bila batangnya condong ke kiri. Sebaliknya, jika batang dan cabangnya condong ke kanan, maka penanamannya di sebelah kiri seperti dilansir dari situs bebeja.com.
Jika kalian ingin membuat sebuah karya bonsai seperti yang dijelaskan di atas,berikut kami berikan beberapa refferensi atau gambar untuk berimaginasi dalam membuat karya bonsai dengan gaya tersapu angin atau wind swept.
Semoga bermanfaat dan selamat berkarya.